Tuesday, May 29, 2012

Sajian Mewah dari Makanan Seafood


Sajian Mewah dari Seafood Berkelanjutan

By Zika Zakiya - nationalgeographic.co.id

Sumber daya laut merupakan salah satu sumber pangan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai negara kepulauan, sumber daya ini berlimpah mengelilingi Tanah Air.

Tapi menurut data badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO), permintaan dunia untuk makanan laut meningkat 1,5 persen hingga tahun 2020. Khusus untuk Indonesia, menurut Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI) di tahun 2010, 55 persen makanan laut Indonesia diproduksi secara berlebih.

Jika seafood tidak dilestarikan, kemungkinan besar sudah tidak ada lagi sumber daya makanan bagi manusia dari laut di tahun 2048. Pelestarian ini bisa berupa proses penangkapan yang tidak berlebih. Inilah yang dilakukan koki pemenang penghargaan, Bobby Chinn, untuk meramaikan perayaan Coral Triagle Day, 9 Juni 2012 mendatang.

Chinn akan menyajikan sajian mewah berbahan seafood yang ditangkap dengan cara ramah lingkungan di beberapa restoran pilihan di Bali. Menurut koki kelahiran Selandia Baru ini, perayaan Coral Triangle Day adalah penghargaan terhadap keajaiban laut dengan partisipasi aktif dari setiap individu.

"Saya membantu meningkatkan kesadartahuan mengenai pentingnya konsumsi seafood yang berkelanjutan dengan penyajian yang lezat dan kreatif," ujar Bobby.

Perayaan Coral Triangle Day akan dilaksanakan pertama kalinya tahun ini. Didukung oleh WWF dan beberapa rekanan, perayaan ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya konservasi laut. Serta untuk meningkatkan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati laut.

Ditambahkan Lida Pet-Soede, Pemimpin Program WWF Coral Triangle jika acara ini untuk membangun massa yang kritis. "Dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan menarik bagi orang-orang di belahan dunia untuk mempelajari lebih lanjut tentang pentingnya lautan," ujarnya lagi.

Area Coral Triangle meliputi enam negara di Asia-Pacifik termasuk Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Dengan kekayaan jenis ikan karang lebih dari 3.000 jenis.

Area tersebut juga dikenal sebagai area pemijahan dan jalur perlintasan migrasi berbagai macam jenis tuna yang memiliki nilai jual tinggi seperti tuna sirip kuning, tuna mata besar, serta cakalang, dengan total produksi sebesar seperlima dari total produksi dunia.

Namun, dampak dari kerusakan tersebut kini mengancam kelestarian area Coral Triangle sekaligus mengancam 120 juta jiwa manusia yang bergantung pada sumber daya yang disediakannya. Besarnya permintaan seafood dari Asia, Amerika Utara, dan Eropa telah mengancam ekosistem yang rapuh ini akibat aktivitas perikanan yang tidak sesuai dengan koridor lingkungan.

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/sajian-mewah-dari-seafood-berkelanjutan

No comments:

Post a Comment